Gambar Suasana OSPEK UPNVYK
2012 (Sumber : Dokumen pribadi )
Musim sekolah sudah tiba, banyak murid/mahasiswa baru
yang menempuh pendidikan baru di sekolah/kampus baru. Biasanya kalau ada
murid/mahasiswa baru hampir pasti diadakan MOS(Masa Orientasi Siswa)/OSPEK (di
kampus saya namanya PKK (Pengenalan Kehidupan Kampus). Setiap kali MOS/OSPEK
dilaksanakan biasanya yang terjadi adalah setiap murid/mahasiswa baru diberi
tugas untuk mengenakan atribut-atribut konyol seperti topi dari bola, tas dari
kardus, name tag dari kardus yang
bertuliskan tulisan-tulisan lucu dan masih banyak lagi. Selain mengenakan
atribut-atribut konyol setiap murid/mahasiswa baru diberi tugas untuk membawa
“bekal” yang cara mendapatkannya harus memecahkan kode-kode unik seperti “BERAS
DIKUKUS KUCING + O2 DAN DAUN P” padahal itu hanya disuruh membawa nasi kucing
yang isinya oseng-oseng daun pepaya. Hal ini yang menyebabkan MOS/OSPEK itu
menjadi dianggap tidak berguna, ribet dan kurang asyik.
Gambar Suasana lomba mading MOS
SMAN1BLora 2015 (Sumber : twitter @sma1blora
)
Gambar Suasana lomba yel kelas
MOS SMAN1BLora 2015 (Sumber : twitter @sma1blora
)
Gambar Suasana MOS SMAN1Blora
2015 (Sumber : twitter @sma1blora )
Bukan hanya itu jika setiap murid/mahasiswa baru tidak
membawa atribut dan atau “bekal” yang ditentukan yang terjadi adalah mereka
akan dimarahin, dibentak dan dihukum (dalam bahasa lain di-bully). MOS/OSPEK
biasanya dimulai dari jam 06.00-15.00 (atau maksimal hingga jam 17.00
tergantung aturan sekolah/kampus masing-masing). Bagi murid/mahasiswa baru yang
mengikuti MOS/OSPEK hal ini yang menjadikan MOS/OSPEK itu hal yang malas karena
mereka dipaksa bangun pagi dan datang pagi-pagi minta antar orang tua ke sekolah/kampus.
Dalam MOS/OSPEK kegiatannya juga “membosankan” karena murid/mahasiswa baru itu
cuma duduk mendengarkan dosen-dosen/guru-guru dan senior-senior yang
“berdongeng” didepan menjelaskan
“kehidupan” di sekolah/kampus baru mereka.
Mungkin jika kita melihat dari sudut pandang
siswa/mahasiswa baru, MOS/OSPEK itu banyak mudharatnya dan tidak ada gunanya!.
Tapi bagaimana jika kita lihat dari sudut pandang Senior-senior yang menjadi
panitia MOS/OSPEK ?. Begini-begini saya selain pernah menjadi perserta
MOS/OSPEK saya juga pernah menjadi panita MOS/OSPEK. Sebagai panitia MOS/OSPEK
mempersiapkan MOS/OSPEK yang dianggap khalayak ramai sebagai kegiatan “SAMPAH”
itu membutuhkan waktu berbulan-bulan. Panitia MOS/OSPEK itu harus membuat suatu
kegiatan yang “dianggap” mendidik dan sesuai dengan aturan-aturan yang ada di
sekolah/kampus. Panitia tidak boleh melanggar aturan yang ada dan hukuman yang
diberikan birokasi itu selain pemotongan SKS (untuk mahasiswa panitia OSPEK)
bisa sampai di Drop Out jika memang dianggap sudah kelewatan melanggar hukum
dan norma-norma yang ada. Kalo untuk panitia MOS paling cuma dimarahin sama
kepala sekolah J. Ketika peserta MOS/OSPEK mengeluh harus datang jam
06.00, panitia MOS/OSPEK harus datang paling lambat 1 jam sebelumya (jam 05.00).
Ketika peserta MOS/OSPEK harus membawa atribut dan “bekal” yang dianggap ribet,
panitia MOS/OSPEK harus memikirkan atribut dan “bekal” yang mudah didapatkan,
murah dan tidak memberatkan murid/mahasiswa baru yang bertujuan sebagai melatih
kedisiplinan, kekompakan dan tanggung jawab setiap murid/mahasiswa baru.
Gambar Suasana rapat panitia OSPEK
UPNVYK 2012 (Sumber : Dokumen pribadi
)
Gambar Suasana panitia OSPEK
UPNVYK 2012 (Sumber : Dokumen pribadi
)
Lalu bagaimana dengan bullying dalam kegiatan MOS/OSPEK ?
bullying sesungguhnya tidak akan terjadi jika para murid/mahasiswa baru itu
tidak melanggar peraturan yang ditetapkan + tidak melawan ketika diberi tahu.
Mengapa dimarahin, dihukum bahkan yang paling extreme dipukul ? itu biasanya terjadi
bukan pada semua murid/mahasiswa baru namamun pada murid/mahasiswa yang
melawan. Senior/Panitia tidak akan melakukan tindakan “bullying” jika
murid/mahasiswa baru itu tidak ngeyel + melawan. Namanya saja masih remaja,
pasti yang namanya emosi dan egonya masih tinggi-tingginya.
Menurut saya kegiatan MOS/OSPEK itu bukan “SAMPAH”, itu
merupakan “budaya” setiap sekolah/kampus yang bertujuan untuk mengenalkan
bagaimana karakteristik kehidupan di lingkungan baru yang akan mereka hadapi. Lalu
apa yang didapat dari kegiatan MOS/OSPEK ? itu tergantung masing-masing
individunya. Bagi yang dari awal tidak antusias dengan kegiatan MOS/OSPEK pasti
menganggap kegiatan ini sebagai “SAMPAH”, namun bagi murid/mahasiswa baru yang
antusias yang mereka dapat adalah teman baru, saudara baru, lingkungan baru,
jiwa korsa (satu rasa), lebih bertanggung jawab, lebih disiplin dan lain-lain.
Gambar teman dan saudara baru
yang saya dapat dari OSPEK (Sumber :
Dokumen pribadi )
Namun jika memang masih banyak kegiatan MOS/OSPEK dianggap
“SAMPAH” alangkah baiknya jika sebagai manusia yang berpendidikan mari
bersama-sama membuat MOS/OSPEK yang HUMANIS dan MENDIDIK. Jangan hanya nyinyir
di media sosialyang tidak ada gunanya dan tidak ada solusi yang dihasilkan.
Untuk saat ini yang masih di-“bully” pada saat MOS/OSPEK sebaiknya dinikmati
saja, tapi kelak jika kalian berkesempatan menjadi Panitia MOS/OSPEK buatlah
MOS/OSPEK yang HUMANIS dan MENDIDIK agar generasi muda Indonesia lebih baik
dari sebelumnya.
--- terima kasih ---