Seperti
biasa setiap bulan desember pasti akan muncul pertanyaan yang sangat mainstream
tentang natal seperti, sebagai muslim boleh tidak mengucapkan selamat
natal ?, sebagai muslim boleh tidak memakai atribut natal ditempat kerja ?,
sebagai muslim boleh tidak ikut merayakan euforia natal ? dan lain-lain. Pertanyaan-pertanyaan
seperti itu selama bertahun-tahun selalu diulang-ulang, walaupun jawaban dari
pertanyaan itu sudah banyak dan bisa dicari di “mbah” google dari jawaban yang
bilang boleh sampai haram, dari jawaban yang ringan sampai jawaban yang penuh
dengan dalil dan referensi ayat mereka masih saja mempertanyakan
pertanyaan-pertanyaan itu.
Namun
untuk bulan desember tahun 2015 bukan hanya natal yang dibahas namun pada
desember tahun ini bertepatan juga dengan bulan Rabiul Awal (Mulud dalam bahasa
jawa) yaitu bulan lahirnya Nabi Muhammad SAW. Lalu apa masalahnya dengan bulan
Rabiul Awal ? FYI aja buat yang belum tahu, walaupun sama-sama umat Islam namun
tidak semua orang Islam merayakan Kelahiran/Maulid Nabi Muhammad SAW. Kok bisa
gitu ? sebenarnya perdebatan tentang perayaan Maulid Nabi Muhammad ini bukan
perdebatan yang baru-baru saja namun sudah ada sejak puluhan bahkan ratusan tahun
yang lalu. Sebagian umat Islam yang tidak merayakan Maulid itu dikarenakan
jaman Nabi Muhammad dulu tidak ada perayaan Maulid. Atas dasar itulah Maulid Nabi Muhammad tidak mereka rayakan karena tidak ada dalilnya kata
mereka. Menurut mereka merayakan Maulid Nabi Muhammad itu hukumnya Bid’ah. Kerennya
disini itu banyak juga muslim yang merayakan Maulid Nabi Muhammad ini dengan
meriah, tidak peduli dengan hukum Bid’ah yang disematkan oleh sebagian umat
Islam yang “anti Maulid”.
Mengapa
tidak peduli ? karena merayakan Maulid Nabi Muhammad itu bukti cinta dengan
Nabi Muhammad SAW. Coba bayangkan jika pacar, orang tua, saudara, teman, anak
dan orang-orang yang kita anggap penting buat hidup kita setiap ulang tahunnya
kita rayakan, masa iya ulang tahun Kekasih Allah (Nabi Muhammad) tidak kita
rayakan ? malah dibid’ah-bid’ahkan. Merayakan
Maulid itu tidak bicara tentang Fikihnya, namun ini tentang Cinta kita kepada
Nabi Muhammad.
Bicara
soal cinta kepada Nabi, bagaimana jika ada orang Islam yang ikut merayakan
Natal (Maulid Nabi Isa AS) ? Jawabnya pasti ada yang bilang boleh, ada juga
yang bilang tidak boleh. Kalau tidak percaya coba digoogling saja dengan kata
kunci : “Hukum seorang muslim merayakan natal”. Secara pribadi saya ikut yang
boleh karena menurut saya pribadi itu bukti Cinta kepada Nabi Isa AS, padahal
secara tidak langsung selama ini banyak kok yang bisa dikatakan “tidak sengaja” ikut merayakan
Natal/Maulid Nabi Isa AS. Contohnya gini, berapa banyak muslim yang
anti Natal tapi ikut menikmati diskon natal dan tahun baru di pusat
perbelanjaan ? apa mereka tidak malu dengan “anti Natal” mereka ? Harusnya
kalau sudah mendeklarasikan “anti Natal” ya tahu diri dong, Natalnya anti masa
diskonannya tidak dibikin anti juga ? hehehehe.
Semua
itu menurut saya terserah diri masing-masing sih, mau bersikap seperti apa tentang
Maulid Nabi Muhammad SAW maupun Natal/Maulid Nabi Isa AS. Saya pribadi
merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW karena beliau adalah panutan saya sebagai
umat Islam. Saya juga merayakan Natal/Maulid Nabi Isa AS karena beliau adalah
nabinya umat Islam juga yang harus diimani juga seperti Nabi Muhammad dan nabi-nabi
lainya. Tentu saja cara merayakan Natal saya sebagai umat Islam berbeda dengan
umat Kristiani, saya merayakan Natal dengan cara ikut menikmati euforia Natal
yang ada seperti ikut libur saat natal, ikut menikmati diskon natal, ikut
memberikan selamat dan ikut makan-makan pada saat perayaan natal (kalau
diundang teman/tetangga hahahaha).
Jadi
bulan Desember 2015 ini saya sangat senang karena saya bisa merayakan maulid
dua nabi yang saya kagumi, yaitu
Muhammad SAW dan Isa AS dalam waktu yang hampir bersamaan yaitu Maulid Nabi
Muhammad SAW pada 24 Desember 2015 dilanjutkan dengan Natal 25 Desember 2015
(Maulid Nabi Isa As). Kan enak kita bisa membeli keperluan
buat merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW dengan menikmati diskon hari Natal
hahahahaha. Sudah ah.
SELAMAT
MAULID NABI MUHAMMAD 1437 H, SELAMAT NATAL 2015 DAN TAHUN BARU 2016
BAGI YANG MERAYAKAN
---
Sekian ---